widgets

Sabtu, 20 Agustus 2011

Video - Amateur Homemade Fucking & Cumshot


Cerita seks kain satin


Kain satin


Sejak peristiwa Randy puas mengesekan penisnya dan memuntahkan spermanya di belahan buah dadaku yang masih terhalang kemeja satin pada hari itu. Dia semakin suka bila aku mengenakan kemeja satin dengan permainan seks di atas tubuhku yang masih lengkap dengan kemeja satin. Kebiasaannya kami akan berhubungan seks sehabis pulang dari survey atau dari tempat customer. Setibanya di hotel, aku akan menyerahkan tubuhku kepadanya, dan sudah pastinya dalam berpakaian lengkap kerana keinginan nafsunya untuk menyetubuhiku ketika masih berpakaian dari bahan satin karena aku mengerti tentang dia setiap melakukan hubungan seks aku selalu disuruh mengenakan kemeja satin.

Jika pakaianku adalah satin Randy selalu bernafsu dengan aku. Tidak heranlah  jika kenapa dia membelikan pakaian untuk aku ke kantor dan di hotel kebanyakkannya adalah satin, kenapa tidak  baju atau
Kain selain satin.

Dua hari lepas, kami bersetubuh dalam keadaan aku yang masih berbaju kemeja satin berlengan panjang berwarna putih. Kami melakukan aku hanya memakai kemeja satin serta membuka celana dalam dan Randy hanya membuka celananya tanpa membuka baju sendiri dan tali lehernya. Namun nafsu nya bila melihat buah dadaku yang
berbalut kemeja satin tanpa BH dia selalu meremasnya dari belakang tubuhku dia ujung-ujungnya mengarahkan penisnya dan mengesekan dikain satinku dan selalu memuntahkan spermanya di atas dadaku yang masih mengenakan kemeja satin. Dan aku Sengaja aku kepitkan buah dadaku dengan tangan supaya penisnya diapit keduah buah dadaku pas dikain satin agar irama maju mundur penisnya bergerak dengan sangat licin dikain satin yang aku kenakan ditambah agar putting susuku bertambah menonjol dan membuat dia bertambah bernafsu untuk melakukan hubungan seks. Atas permintaanku, dia pun selalu memandang  ketika aku sedang memegang buah dadaku yang mana spermanya masih membasahi kemeja satin di bagian buah dadaku.  Aku selalu senang kerana dia merasa puas dengan layanan ku.

Pagi tadi, sebelum pergi ke kantor. Randy  menyuruhku jangan memakai BH dan dia
meminta ku memakai baju kemeja satin berwarna merah jambu. Hasilnya, sepanjang hari selama bekerja tampak dari luar kemeja satin  membonjol dan jika siapa melihat, dia akan mengambil kesempatan untuk meramas buah dadaku dan bermain dengan puting dari luar baju yang ku pakai. Aku tahu nafsunya akan tinggi setelah balik ke hotel dan filingku ku memang tepat.

Masuk ke kamar, belum sempat aku buka sepatu dan menuju ke ranjang. Dia terus memeluku dari belakang aku di pintu hotel. Nasib baik pintu itu tebal, so tak ada siapa boleh dengar dari luar. Aku menerima kenikmatnya dalam
keadaan menunging dan berpaut pada pintu. Randy menikmati tubuhku dengan hanya menyelak kainku dan menanggalkan seluar
dalamku. Ketika itu, aku benar-benar ingin dia memuntahkan
benihnya di rahimku kerana aku rasa rindu dengan semburan
hangat di dalam kemaluanku, tetapi pak usu mengakhiri
permainan dengan meminta aku berlutut dan menghisap
batangnya.



Mula-mula aku ingatkan dia nak pancut dalam mulut, rupa-
rupanya dia nak pancut ke muka aku. Air maninya bersepah di
mukaku dan banyak juga yang meleleh jatuh ke buah dada dan
baju ku. Semasa air maninya memancut keluar, dia berkali-
kali mengatakan bahawa dia stim tengok tetek aku yang
terdedah dalam keadaan masih bertudung. Kemudian dia
membawaku ke sofa kerana keadaan di situ agak terang. Di
situ dia menangkap gambar tetekku yang berlumuran dengan
benihnya. Kemudian aku memberitahunya bahawa aku merindui
batangnya berdenyut melepaskan benih didalam rahimku. Pak
usu hanya tersenyum dan dia menjanjikan akan memberikannya
kepadaku pada waktu malam.

Sesungguhnya dia adalah orang yang menepati janji. Kami baru
sahaja selesai bersetubuh dan dia kini sedang enak dibuai
mimpi. Aku juga semakin goyah akibat kepenatan, namun aku
gagahkan juga menulis diari ini. Nak taip dalam laptop aku
takut mengganggu tidurnya. Ketika ini aku masih dapat
merasakan kelengkangku licin dengan lendir hasil dari
perbuatan terlarang kami tadi. Ohh.. penatnya..


Jumat, 19 Agustus 2011

Video Nightie - 1


Video Nightie


Video Blow Job


Della Yang Liar


Della Yang Liar

Perkenalanku dengan Della terjadi pada sekitar tahun 1998. Della saat itu berusia 29 tahun, telah bersuami dengan 2 orang anak, tinggi 160 cm, 47 kg, bodi sangat sintal dan dada berukuran 34B.

Sebagai seorang wanita keraton berdarah biru, Della adalah wanita yang lugu dalam hubungan sex namun dia adalah seorang wanita tipe penggoda dan berani dalam berpakaian. Tidak jarang dia ke kantor dengan menggunakan rok sangat mini hingga memperlihatkan bentuk kakinya yang indah dan jarang mengenakan BH. Hal ini aku ketahui dari ceritanya sendiri. Pada awalnya kami bersahabat akrab tanpa orientasi berhubungan sex. Dia punya seorang pacar selain suaminya. Sering kami membicarakan teknik-teknik bagaimana dia melakukan hubungan sex dengan sang pacar yang aku nilai masih konvensional.
Beberapa kali kami pergi ke cafe-cafe sepulang kantor (kantor kami berlainan) sekedar melepas penat dan menunggu macet. Setiap kali mengunjungi cafe, mata para lelaki pada umumnya menoleh dan tidak sedikit yang berusaha untuk berkenalan. Beberapa di antaranya akhirnya memang dapat berkenalan. Aku tidak pernah melarang atau marah akan hal itu, malah aku bangga bahwa ternyata aku tidak salah memilih teman wanita untuk diajak jalan bersama.

Kami mulai sering pergi ke diskotek sampai pulang pagi, kadang aku jemput dia ke rumahnya, dengan ijin sang suami tentunya. Pernah kami pergi bertiga pergi ke diskotek dengan suaminya, lalu Della dengan entengnya mencari seorang wanita di diskotek dan menyuruh wanita itu menemani suaminya, sedangkan Della berdua dengan aku di pojok lain diskotek itu.

Pada pertengahan Agustus 99, hari Jumat siang aku telepon dia..
“Del.., ntar malam kita jalan yuk..” ajakku.
“Siapa takut, jemput di rumah ya.. Jam 10..” katanya.
“H.. (suaminya) gimana.. Apa kita ajak saja..?” tanyaku.
“Gak usah.. Biar kita bebas di sana..” katanya.
“Eh.. Boleh order nggak?”
“Apa?”
“Lu pakai celana panjang ketat loreng itu ya, terus atasnya kemeja satin longgar dan hmm.. Jangan pakai BH ya..”
“pakai celana dalam nggak nih.. He he he..” ujarnya
“Terserah.. Kalau berani..”
“Wah banyak orderannya ya.. OK dah.. See you at 10 tonight.. Bye..” langsung telepon ditutupnya.

Malamnya Della telah siap. Dia tampak cantik dan sexy sekali dengan kemeja satin tipis berlengan pendek warna merah tanpa menggenakan BH hingga terlihat putingnya tercetak jelas di dadanya menonjol kencang, siapa pun yang melihat, pasti tahu bahwa dia tidak pakai BH apalagi dengan 1 kancing atasnya dibiarkan terbuka.

Surprise, ternyata dia pakai rok selutut potongan pinggul, dengan bahan satin yang halus dan licin berkibar-kibar karena bawahan yang lebar hingga samar-samar terlihat bulatan pantatnya yang polos tanpa garis CD.
“Lu pakai CD nggak?” tanya Della padaku di perjalanan.
“Ya pakai dong, kalo nggak kan nanti keliatan menggantung” ujarku.
“Gak akan nggantung kalo ngaceng keras kan? Itu pun kalo bisa ngaceng lho, ha ha ha..” kata Della sambil mengusap penisku dari luar celana. Serr, terasa ada yang bergejolak di bagian bawah perutku. Untuk pertama kalinya dia meraba penisku selama persahabatan kami hampir 1 tahun.

“Emangnya lu sanggup bikin gua ngaceng terus di sana..?” aku balik bertanya.
“Heh.. Liat aja nanti, kalau aku nggak bisa, ntar aku minta bantuan cewe lain..” katanya enteng.
“OK, kalau perlu gua buka nanti” ujarku perlahan.
Selama ini memang aku belum pernah menunjukkan keinginan atau mengajak dia untuk berhubungan sex walaupun sering aku terangsang bila mendengar cerita-cerita dia atau pada saat saat kami pergi bersama dengan pakaiannya yang sexy dan agak terbuka.
Setiba di tujuan sekitar pukul 22.30, tempat parkir yang biasa aku tempati di depan pintu utama belum penuh. Petugas valet langgananku seperti biasa sudah menunggu, tapi Della minta agar kami parkir sendiri saja sehingga aku terpaksa kembali memutar dan mengambil tempat di samping gedung, lajur parkir ketiga dari pintu masuk samping.

“Lho kok nggak berani?” celetuk Della.
“Apanya nggak berani?” tanyaku heran.
“Berani nggak lepas CD-nya, makanya gua minta lu parkir sendiri” tantangnya.
Akhirnya aku lepas celana panjangku agar bisa melepas CD. Saat CD-ku terlepas, tangan kanan Della dengan cepat menggenggam penisku sebentar. Kembali serr.. terasa ada aliran darah menuju penisku yang membuatnya sedikit membesar. Tapi genggamannya yang tidak lebih dari 1 detik, membuat penisku surut kembali tanpa aku bisa bereaksi apapun.
“Kok nggak sesuai dengan iklannya, katanya besar?” dia tersenyum.
“Pegangnya jangan cuma sedetik dong, agak lama dikit..”, aku protes.
“Ya udah, nanti di dalam kita bikin sensasi ya..”, aku belum bisa membayangkan, apa yang akan diperbuat Della di dalam nanti.

Kami masuk lewat pintu samping menuju tangga dimana banyak para tamu yang sedang duduk di luar tempat karaoke di bawah diskotek yang kami tuju. Mulai dari pintu masuk terasa sekali bahwa semuanya baik lelaki maupun wanita yang kebanyakan pramuria matanya mendelik melihat Della, apalagi saat berada di tangga. Aku yakin bahwa bulatan pantat Della terlihat jelas sekali dari bawah. Keadaan tersebut tidak kami pedulikan bahkan dengan bangganya aku berjalan dan Della menggandeng lenganku sampai terasa buah dadanya tertekan di lengan kananku.
Sesampai di dalam, kami mengambil tempat yang biasa kami tempati yaitu meja bundar tinggi di bagian depan kanan dekat dance floor. Ternyata beberapa teman kami telah berada di sana, 7 lelaki dan 5 wanita sehingga total ada 14 orang dengan mengambil 4 meja yang dibuat agak melingkar sehingga ada ruang di tengah tengah keempat meja tersebut
Pada saat menghampiri mereka, para lelaki yang memang telah kenal dengan Della, berteriak sambil memandang tanpa berkedip..

“Wah wah wah.. Gilee.. Ada angin apa nih si Della sampai mini begini pakaiannya, nanti striptease aja, berani nggak?” ujar Dino sambil bergurau.
“Gilaa lu ya, striptease jangan di tempat umum gini dong, kalau setengah striptease boleh boleh aja nanti, kalau udah tipsy ya, tapi gua nggak tanggung kalo lu pada horny ya..” katanya sambil memperlihatkan mimik yang menggemaskan.
“Del, mau bikin sensasi apa lagi nih..” Vivi dan Ratih terbengong bengong.
“Bukan mau bikin sensasi, abis ada pesanan khusus untuk malam ini, gua nggak boleh pakai BH, jadi sekalian aja dah gua nggak pakai CD..”
“Haahh..” tangan Vivi secara spontan meraba pantat Della, demikian pula tanganku yang berdiri di sampingnya. Ternyata dia pakai G-String tipis sehingga memang bulatan pantatnya sangat terbuka.
Akhirnya kami larut dalam irama musik disco yang menggelegar, 2 botol XO dan 2 botol Chivas kami tenggak, beberapa sloki XO murni telah masuk ke perutku dan Della terlihat semakin berani meliuk-liukkan tubuhnya dengan gaya yang sangat merangsang, kadang berdansa bersamaku, kadang dengan Vivi ataupun dengan Dino dan yang lainnya.
Semakin dia bergoyang, semakin terlihat jelas bentuk buah dadanya pun bergoyang, bahkan kadang sampai putingnya dapat terlihat jelas dari arah samping karena dengan satu kancing yang terbuka, otomatis kancing ketiga berada di bawah buah dadanya.
Pada saat kami berdansa, terasa bagian perut ataupun pantat Della selalu menekan dan menggesek gesek penisku hingga mengakibatkan ereksi, tapi dengan acuhnya dia tidak berkomentar, kadang sengaja aku tarik tangannya agar memegangnya, tapi dia menepiskan tanganku. Huh, aku semakin penasaran jadinya. Tanpa CD, dengan bahan celana lemas yang aku pakai, jelas terlihat bahwa penisku sudah berdiri tegak hingga dapat tertangkap oleh sudut mataku bahwa Vivi, Ratih dan lainnya kadang kadang melirik ke bawahku.
Jam sudah menunjukkan pukul 23:30. kulihat Della sudah typsy sekali. Aku tarik dia. Sambil duduk aku peluk pinggangnya.

“Del, sungguh sexy malam ini, bisikku sambil kujilat belakang daun telinganya. Dia menggelinjang sambil makin mempererat pelukannya ke tubuhku sekarang posisi aku berdansa saling berhadapan.
“Whatever you want honey” bisiknya juga sambil menggigit ringan leherku.
Buah dada Della semakin terlihat jelas dari luar kemeja satinya, apalagi dengan kemeja satin yang longgar, kadang kadang dengan goyangan yang meliuk-liuk, putingnya sampai terlihat seakan mau keluar.
Pada saat aku mengerjakan hal itu, tangan Della meremas-remas penisku dari luar celana panjangku hingga penisku semakin ereksi keras dan tegak, lalu dia kembali berbisik..
“Ternyata kamu sudah tegang dari tadi ya..” lirihnya di telingaku.
Dibukanya ritsletingku dan digenggamnya penisku. Tangannya tidak muat untuk melingkari batang penisku. Diusapnya lubang penisku, aku sampai merinding keenakan, lalu diarahkan penisku yang sudah menegang disela-sela vaginanya dihalangi rok satin yang lembut dan licin, pelukanku semakin kupererat agar lebih dekat dan kugesekan maju mundur disela-sela vaginanya hingga kain satin roknya ikut sedikit masuk disela vaginanya kepalanya penisku terasa nikmat apalagi Della sering mengoyangkan tubuhnya sesuai irama musik yang terdengar membuat seakan penisku tambah menegang.

Aku hanya mendesah kenikmatan mendengarnya sambil meremas-remas pantatnya dan sesekali kumasukkan telunjukku ke belahan pantatnya untuk mencari anusnya.
Kesempatan itu aku gunakan untuk menangkap bibirnya lalu kami berciuman. Kumasukkan lidahku ke mulutnya mencari lidahnya sambil menghisap bibir atasnya. Sementara terasa putingnya bertambah keras pertanda dia telah terangsang. Sementara Della semakin ganas menciumku sambil tangan kanannya meremas-remas penisku. Akhirnya aku tak mau kalah dengan cepat kubalas ciuman dan lumatan bibir Della dengan bergairah dan aku balas dengan meremas buah dadanya sesekali kutarik putting susunya yang telah menonjol keras keluar dari luar kemeja satinya.

Akhirnya aku dan Della segera membenahin diri dan kumasukan kembali penisku kedalam celana tampak bagian depan rok satin yang dikenakan Della bekas cairan bening dari penisku tapi Della tetap cuex saja dan kami pulang sekitar jam 2 pagi.
Sesampai di mobil, dengan buas Della membuka celanaku, penisku diremas-remasnya, saat memasuki tol, kepalanya mulai hilang dari pandangan belakang, lidahnya sibuk menjilat, mengulum dan mengocok penisku dengan mulutnya. Terasa terkadang masih kena gigi dan cara kulumannya menyisakan ruang udara di mulutnya yang mengurangi kenikmatan bagi lelaki yang merasakannya.

Aku ambil tangannya, aku hisap jari telunjuk dan jari tengahnya dengan cara tanpa menyisakan udara di mulutku. Ternyata Della langsung mengerti maksudku karena segera saja dia mengubah cara menghisap penisku.
“Ngajarinnya teori melulu sih, nggak pakai praktek jadi masih bego, praktek dong.., hayo sekarang.. Murid kan musti ujian praktek.. Dino juga tadi gila, tangannya masuk ke vagina gue..” rengeknya.

Aku mengarahkan mobil ke apartemenku di kawasan S, aku memang mempunyai sebuah apartemen khusus untuk berkumpul bersama kawan-kawan dan sebagai tempat untuk petualangan sex-ku ini. Sesampai di apartemenku, Dino dengan tidak sabar langsung memeluk dan mendorongku ke dinding tembok kamar sambil melumat putting susunya Della yang sudah menegang dari luar kemeja dan tangan kiriku dengan cepat kubuka celana aku .
kubalik tubuhku ke arah meja rias tepat didepan cermin, lalu dia kupeluk tubuhnya Della dari belakang sambil menarik kakiku. Lidahnya menjalar di telapak kaki, seluruh jari-jariku dikulum dan dihisapnya hingga rasa gelinya tidak tertahankan, lalu naik ke betis, lutut dan bagian dalam pahaku.

“Dell.. Ooh, enak Del.., ternyata lu jago ya” aku mengerang.
“Baru segitu!!, Nikmati aja jangan kasih komentar dulu, ini belum apa apa..” katanya.
Sesampai di selangkangan, dijilatnya buah pelirku dengan sangat bernafsu sampai aku merintih keenakan, lalu dia naik menuju perut. Dihisapnya putingku kanan kiri, diangkatnya tanganku sambil dijilat dan dihisapnya ketiakku, penisku hanya dipegang saja. Aku berteriak sejadi-jadinya karena memang di situlah titik kelemahanku. Lalu kami berciuman, bersilat lidah, berlomba saling memasukkan dan menghisap lidah kami pada mulut pasangan masing-masing.
Kemudian tubuhku dibalikkan sehingga aku berada dalam posisi tengkurap dan dia naik menindih badanku dari belakang, dijilatnya mulai dari leher, lalu ke seluruh punggung dari ujung ke ujung dengan hawa nafsu birahi yang sudah sampai ubun-ubun, tak ada satu inchi pun yang terlewat dari lidahnya. Sampai di pantatku, lidahnya bermain main di ujung atas belahan pantatku sambil terkadang dihisapnya daerah itu hingga terasa nikmat yang amat sangat di daerah itu.

Lalu lidahnya ditarik ke bawah menyusuri belahan bulatan pantatku dan tiba di selangkanganku. Aku berdebar penasaran menanti Della melanjutkan permainan lidahnya menuju puncaknya yaitu penisku. Tapi dia tidak melakukannya, malah lidahnya kembali menelusuri paha sampai kembali ke ujung telapak kakiku.
Kali ini permainan mulut dan lidahnya di jari-jari kakiku lebih luar biasa dari yang tadi, masing-masing jari terutama jari manis dan jari tengah kakiku dipelintir di dalam mulutnya sambil kepalanya diputar ke kiri dan kanan.
Kulihat jam, 30 menit sudah penisku berdiri tegak sempurna, sangat keras sampai pegal dan tergencet pada sofa, Della menyiksaku sedemikian rupa hingga ingin rasanya aku kocok sendiri penisku, tapi setiap kali aku angkat pantat dan memegang penisku, tanganku selalu ditepis oleh Della, dia mengatakan bahwa penisku akan digilirnya nanti.
Akhirnya dia kembali naik menyusuri betis dan pahaku. Diangkatnya pantatku lalu diambilnya 2 buah bantal sofa dan disisipkannya di bawah pinggulku sehingga aku berada dalam posisi menungging, digigitnya bukit pantatku lalu dibukanya belahan pantatku dengan kedua ibu jarinya.

Terasa ada daging hangat menempel di bibir lubang anusku dan berbeda dengan tadi, kali ini Della dengan perlahannya memutar-mutarkan ujung lidahnya di sekeliling bibir anusku. Rasanya luar biasa, penisku sudah sedemikian kerasnya sampai sampai hampir meledak rasanya.
“Aaggh.. Oohh.. Del.. Enak amat..”
Della semakin bernafsu mendengar teriakanku dan rupanya masih belum selesai juga. Della dengan perlahan pula melesakkan ujung lidahnya yang keras ke dalam lubang anusku hingga mungkin ada kira kira 2 cm masuk ke dalam, lalu lidahnya diputar-putar di dalam anusku. Aku sampai menggeliat-geliatkan pantatku, tapi Della dengan sigapnya menahan pantatku agar lidahnya tidak terlepas dari lubang anusku.
Setelah kira kira 2 menit, lalu dengan tiba-tiba, dia keluarkan lidahnya dan langsung menghisap lubang anusku sekeras kerasnya. Seketika itu pula aku berteriak. Kejang badanku seketika, rasanya aku hampir orgasme saat itu. Cara itu diulanginya lagi beberapa kali sampai aku berkata..
“Udah Del.. Gua nggak tahan nih..”
Tubuhku kembali dibaliknya dan dia langsung menjilat kepala penisku, lidahnya bermain di belahan kepala penisku, disapunya seluruh permukaan kepala penisku lalu perlahan dimasukkannya penisku ke dalam mulutnya hingga terlihat Della berusaha keras untuk membuka mulutnya yang mungil agar penisku bisa masuk seluruhnya. Mula-mula sedikit, dikeluarkannya, lalu dimasukkan lagi semakin lama semakin dalam sampai terasa di ujung tenggorokannya, kadang dia agak tersedak, tapi belum masuk semuanya. Dengan kocokan mulutnya yang maju mundur dan kepala yang berputar putar semakin cepat, akhirnya..
“Del.. Gua mau keluar nih..” Kocokannya makin dipercepat. Akhirnya spermaku keluar di dalam mulutnya.
“Jangan ditelan semuanya!” kataku.
Kutarik kepalanya lalu kucium bibirnya, kusedot spermaku yang ada di mulutnya, lalu lidah kami bermain-main dengan spermaku cukup lama sampai bibir dan muka kami berdua belepotan sperma.

Jam menunjukkan pukul 3:30 pagi. Nafasku memburu berbaring keenakan sambil Della kembali mengulum penisku yang mulai mengecil.
Lalu kami turun dari apartemen, Della mengenakan kaus oblongku. Rasa kecewa masih menyelimuti perasaanku karena baru kali ini aku tidak ‘bekerja’ sama sekali hingga kepuasan diriku berkurang. Sesampai di mobil baru dia mengenakan pakaiannya. Sepanjang perjalanan ke rumahnya di kawasan BGV, penisku tak pernah lepas dari tangannya sambil sesekali kepalanya menunduk untuk kembali menjilati kepada penisku.

Rabu, 17 Agustus 2011

Video - Hot MILF and a guy

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Crazy outdoor ffm pissing threesome with two hot babes in stockings - 3 min

Video Bitch in Satin Slips - 20 min

VIDEO - SEXY AMATEUR GIRLFRIEND IN SILK GOWN FUCKING !!

VIDEO - REAL AMATEUR GIRLFRIEND'S moaning fuck ?

Video Sex on satin

Natasha YI - Purple Nightie



















Senior Prom!


katies bachelorette party