widgets

Sabtu, 15 Oktober 2011

New Liquid Satin Long Night dress

CERITA SEKS

                                        KENIKMATAN KAIN SATIN



Aku adalah seorang janda dan bekerja menjadi staff kantor swasta di bidang produk tekstil. Bekerja dibagian admin. Umur Aku sekarang  40 an. Walaupun Aku berumur 40 an tapi Aku masih mempunyai tubuh yang langsing, buah dada berukuran sedang dan Aku mempunyai putting susu yang agak besar dan memanjang dan berpunggung lebar. Ya, memang punggung aku besar dan itulah sasaran kegemaran oleh Pacar baru Aku dan dia masih berumur 29 an lebih muda dari pada Aku.

Dia gemar bermain seks dengan Aku bergaya doggie style tetapi saat bemain seks dengan Aku dia selalu keluar lebih dulu kerana terlalu bernafsu bila Aku memakai gaun atau blouse dari satin dengan punggung dibaluti kain satin yang sangat mengkilap dan licin. Pacar Aku adalah teman kerjaku dikantor dan dia suka dengan Aku karena  penampilan yang sederhana dan juga Aku suka memakai blouse-blouse dari bahan satin baik atasan maupun bawahan, makanya dia menjadi tertarik dengan Aku, apalagi bila disaat Aku bekerja Aku memakai blouse satin dia sangat bernafsu melihat Aku. Rasanya tubuh aku seakan segera diterkam dari belakang oleh nya dan segera memainkan vaginaku dengan jarinya dan kontolnya selalu mengesekan di kain satin yang Aku kenakan, walau pun ketika itu aku berada di kantor.

Pada hari berikutnya aku membikin hadiah kejutan bagi dia pada saat hari ultahnya Aku memakai blouse satin silk berwarna merah yang licin dan mengkilap dan bawahan Aku memakai rok satin berwarna hitam tapi pada hari itu juga Aku sengaja tidak memakai bra dan cd dan agar putting susu Aku tidak terlihat menonjol blouse satin silk aku aku tutupi dengan blazer berwarna putih.

Aktivitas aku dikantor segera berjalan seperti biasanya  tapi setelah bertemu Dia Aku menghapirinya dan berbisik “ Met ULTAH ya sayang” dia menjadi tersenyum sambil mengucapkan “ Makasih ya sayang”, dan pandangan matanya juga terlihat sangat bernafsu melihat Aku dengan penampilan aku hari ini yang sangat berbeda dengan hari-hari sebelumnya lalu Aku segera masuk ke dalam ruangan gudang kantor sambil memberi kode buat dia dan kebetulan pada waktu itu pas jam istirahat kantor semua karyawan staff pada istirahat mencari makan di luar kantor waktunya hadiah Ultah buat dia menikmati tubuh langsing ku.

Dia mengikuti masuk langkahku dari belakang begitu Aku dan dia masuk ke dalam ruangan gudang pintu kami kunci dari dalam, dia mulai memeluk aku dari belakang dan mencium ku dengan sangat bernafsu dan kedua tanganya mulai meraba-raba blouse dan rok satin ku yang Aku kenakan semuanya. Dia masih membelakangi tubuhku dan memeluknya sangat bernafsu, Blazer yang Aku kenakan mulai dilepas dari tubuh ku dan begitu dia melihat tubuhku tidak memakai bra karena putting susuku menonjol dari luar blouse satin silk ku dia bertambah sangat liar dan bernafsu kedua tanganya mulai memainkan puting susuku dari luar blouse ditambah Aku dapat merasakan sesuatu yang menarik di saat membelakangi tubuhku dengan tubuh dia. Aku merasakan ada bonjolan yang agak keras mengesekan di bagian pantatku yang masih terhalang rok satin ku  dan aku tahu itu adalah kemaluan dia. Nampaknya dia sudah sangat bernafsu sekali kepada aku.

Bonjolan itu semakin keras mulai menusuk disela-sela pantatku di ikuti rok kain satin ku masuk terjepit  di belahan pantatku dengan sangat rapat. Tapi sengaja aku melambat-lambatkan gerakan pantatku, sengaja aku kepingin merasakan kekerasan kontolnya yang sudah menegang dan keluar dari sarangnya. Tiba-tiba aku rasakan Dia semakin menghimpit dan menekan kontolnya maju mundur terasa rok kain satin ku mulai keluar masuk oleh gesekan kontolnya “ohhh nikmat sekali say” sambil dia membisikan ditelingaku tapi kedua tanganya masih terus meraba blouse satin silk ku yang sangat licin dan juga tak jarang kedua putting susu ku dipelintir dan ditariknya dari luar blouse. Aku menjadi mulai bernafsu akibat desakan nafsunya aku sendiri yang sudah mulai bangkit. Aku tungingkan badanku kebelakang supaya aku dapat merasakan kekerasan kontolnya lebih rapat ke tubuhku. Aku dapat rasakan hembusan nafasnya yang semakin tidak beraturan dan aku tahu, dia sedang bernafsu.

Tiba-tiba aku dia menyuruhku menurunkan tubuhku dengan posisi aku berjangkok menghadap tumpukan kain yang ada digudang dan aku tahu dia akan meletakkan kontolnya di punggungku dari belakang yang tertutup blouse satin silk aku yang berwarna merah, dengan tidak sabar dia segera mulai meletakkan kontolnya di punggungku dan tangannya dengan berani memegang pinggangku dan menarik pinggangku supaya lebih rapat kepadanya. Nafsu aku semakin bangkit. Aku lentikkan tubuhku dan dia mulai mengesekan kontolnya dipunggungku di kain blouse satin silk ku yang sangat licin dan kontolnya mulai bertambah menegang akibat gesekan turun naik. Aku merasakan dari belakang punggungku mulai basah oleh keringat dan cairan bening yang keluar dari kontolnya akibat gesekan naik turun darinya. Dia semakin berani, dia memeluk tubuhku dan mencium leherku. Aku membiarkan kerana aku
merasakan dianya benar-benar membangkitkan nafsuku. Kemudian Dia menarik kembali tangannya dan dia menjarakkan tubuhnya dariku, aku tidak tahu apa yang dia buat setelah puas mengesekan kontolnya dibelakangku. Kemudian dia kembali bangkit kembali menyuruhku tubuhku berbalik menghadapnya tubuhnya dan kali ini kontolnya mulai diselipin di kedua payudarhku yang masih berbalut kain satin silk blouse ku kontolnya mulai digesekan naik turun dengan kedua tanganku menjepit kedua payudarahku agar kontolnya terjepit lebih rapat karena blouse satin silk ku sangat licin laju gesekan kontolnya mulai cepat dan juga aku tau dia sangat menikmatinya hingga cairan bening itu keluar lagi membasahi kain satin silk ku.

Setelah puas mengesekan dipunggun dan buah dadaku dia menyuruhku menungging membelakangi tubuhnya kembali seperti tadi. Aku pegang dan ku usap-usapkan kontolnya yang masih keras dan panjang. Aku tancapkan kontolnya yang tegang gila itu dikain satin ku. Kemudian aku selitkan kontolnya di celah
pungguungku. Dia sangat menikmati bila kontolnya digeselkan di belahan pantatku yang berbalut kain satin silk itu. Dia meraba- raba belakang badanku dan mengusap-usap pinggangku. Kemudian aku dapat merasakan Dia mengankat kainku keatas dan menyembunyikan kontolnya yang bergesekan dengan pantatku yang sudah tidak bercd itu didalam kainku.

Tangannya kini bermain-main di celah selangkanganku dan kini dia meletakkan kontolnya di bawah vaginaku dan digesek-gesekkan dengan sangat bernafsu sekali. Aku masih tetap diam dan membiarkan tindakannya itu kerana dia membuatkan aku benar-benar bernafsu.  kemudian aku merasakan Dia dengan perlahan-lahan menekan kepala kontolnya memasuki lubuk nafsu aku. Sedikit demi sedikit aku merasakan kehangatan kontolnya hingga keseluruhan kontolnya bebas masuk ke lubang kenikmatku dengan mudah kerana cairan Vaginaku dan lubangku vaginaku yang agak besar.

Dia meneruskan aksinya dengan mendorong masuk kontolnya kedalam vaginaku dari belakang. Aku merelakan dengan sepenuh hati. Aku ingin dipuaskan. Kami melakukannya dengan kepuasan nafsu kita berdua, hembusan nafas kami yang terdengar membakitkan gairah. Tiba-tiba Dia menekan kontolnya sedalam-dalamnya Crottt….crooot sehingga air maninya menyemprotkan kedalam vaginaku. Aku dapat merasakan cairan air mani Dia yang sangat hangat memenuhi lubang Vaginaku. rupanya dia juga tidak dapat bertahan lama. Tetapi tidak aku sangka setelah melepaskan air maninya di dalam vaginaku, dia tidak mengeluarkan kontolnya, tetapi dia meneruskan mengenjotkan maju mundur kontolnya yang masih terbenam didalam vaginaku dari belakang. Aku sangat puas kerana kontolnya masih tegang dan dia masih bernafsu. Lantas aku lentikkan tubuhku dan aku tungingkan tubuhku supaya nafsunya Dia semakin galak.

Aku dapat rasakan ada sesuatu meleleh di pahaku dan aku tahu itu adalah air maninya Dia yang dikeluarkan tadi bersama cairan vaginaku meleleh keluar dari belahan vaginaku yang sedang enak digenjot kontolnya. Aku benar-benar terhanyut kenikmatan, aku tidak tahu sudah berapa lama aku berada dalam keadaan begitu. Nafsuku benar-benar ingin meletup. Merasakan kontol Dia keluar masuk di Vaginaku yang sudah terlalu licin itu benar-benar membuatku terasa seperti ingin sahaja aku menjerit dan meluahkan kenikmatan itu. Aku benar-benar nikmat diperlakukan seperti anjing oleh Dia. Kontolnya masih memainkan didalam vaginaku dari belakang dengan hanya mengangkat  kainku ke atas.

kemudian aku terasa vaginaku semakin mengecut dan nafsuku semakin liar. Aku semakin mengemut kontol Dia dan dia semakin galak mendorong dan menariknya keluar masuk vaginaku. Akhirnya aku segera klimaks dan posisi ku dari doggy style sekarang  menjadi aku ditindih dari belakang tubuhnya dan menjadi lebih rapat dengan dia dan ini membuatkan kontolnya yang aku masuk itu semakin tenggelam sedalam-dalamnya. Aku menggigil menahan kenikmatan  dan dia memelukku dari belakang dengan sangat erat. Dia berhenti ketika kontolnya yang masih keras tegang itu masih didalam vaginaku yang mulai semakin lemah. Kemudian Dia melepaskan pelukannya dan dia kembali memegang pinggangku dan dia mula mendorong tarik kontolnya, kali ini temponya semakin cepat. Aku semakin melentikkan tubuhku supaya dia semakin bernafsu. Dan akhirnya dia menekan kontolnya sedalam-dalamnya dan sekali lagi dia segera memutahkan  air maninya. Cuma kali ini aku rasakan beda tidak sebanyak yang pertama tadi.

Dia membiarkan kontolnya didalam vaginaku dengan agak lama. Kemudian dia memelukku dengan erat dan dia merapatkan mulutnya di telingaku lalu dia membisikkan sesuatu.

"Sayang, selepas ini, entar setelah pulang kerja kita lanjutkan lagi dirumah."

"Ok." Jawabku

Kemudian pacarku mengeluarkan kontolnya dari vaginaku dan dia membetulkan kainku yang diangkatnya tadi dan membersihkan bekas cairan air maniku yang membekas di kain sati silknya itu dengan tissue basah. Aku kemudian beralih ke tepi dan aku lihat kontolnya semakin lemas dan mengecil. Kemudian dia menyimpan kontolnya yang masih berlendir itu kedalam celananya. Selesai kemudian dia menghampirkan aku dan dia peluk aku dengan erat. Kemudian dia mengucup dahiku dan memberitahuku bahawa dia sudah lama mengidamkan air maninya bersemadi didalam perutku. Kemudian aku memberitahunya bahwa aku sudah lama tidak merasakan klimaks dan apa yang diberikan kepadaku itu benar-benar memberikan kepuasan dalam hidupku.

Rabu, 12 Oktober 2011

CERITA SEKS



BERCINTA DENGAN TANTE SANTI


Kisah ini terjadi beberapa tahun yg lalu, ini bermula saat aku sedang membantu sahabatku yg sedang melaksanakan persiapan pernikahannya di rumahnya.
Lazimnya acara pernikahan pasti banyak orang yg turut membantu keluarga sahabatku itu, dari mulai tetangga sampai teman2 bermain sahabatku itu. Dari sekian banyak orang yg membantu itu ada salah seorang wanita yg menarik perhatianku. Wanita ini memakai gaun pesta yg sangat anggun dan seksi, dia memakai gaun terusan warna merah dari bahan satin dengan belahan rok memanjang hingga sampai ke pertengahan pahanya. Bila dia berjalan pasti kulit mulus pahanya sekilas mengintip, membangkitkan gairah siapapun yg melihatnya, terutama aku sendiri. Wajahnya biasa saja tapi karena gaun yang dikenakanya itu sangat mengkilap dan halus dari bahan satin membuat gairahku bangkit, aku berkhayal seandainya aku bisa menyentuh gaun satin nya itu aku pasti akan melakukan apapun yg diminta. 

Aku berusaha mencari tahu siapa gerangan wanita itu. Rupanya dia adalah adik sahabat mamanya, umurnya kutaksir sekitar 30 thn-an dan dia telah mempunyai putra 2 orang. Suaminya tidak bisa hadir karena sedang mengurus bisnisnya di luar kota. Aku sering meliriknya terutama saat dia berjalan, putih pahanya menyilaukan mataku dan membangkitkan gairahku. Rupanya diam2 dia mengetahui kalau aku sering mencuri2 pandang terhadapnya. Suatu saat aku terpergok dirinya saat aku sedang melirik ke belahan dadanya yg sedikit telihat dari luar gaunnya, sontan aku sangat malu dan takut seandainya dia marah lalu mengadukan perbuatanku itu pada keluarga sahabatku itu, duuh malunya aku seandainya dia lakukan itu. Tetapi rupanya dia tidak marah, malah justru tersenyum saat dia mengetahui aku sedang mencuri pandang ke arah bagian tubuhnya. Bukan main senangnya hatiku saat mengetahui dia tidak marah karena kenakalan mataku, mudah2an ini pertanda baik bagiku, batinku berkata. Aku mencari cara agar aku bisa berdekatan lalu berkenalan dengannya, tapi karena keadaan yg serba sibuk saat itu membuatku tidak mempunyai kesempatan untuk mendekatinya.

Akhirnya kesempatan itu tiba saat aku diminta tolong oleh mamanya sahabatku untuk mengambilkan pesanan kue di toko langganan mamanya, dan yg membuat hatiku bersorak adalah kala mamanya menyuruh adiknya untuk mengantarku ke toko kue itu. Dengan menggunakan mobilnya kami berangkat hanya berdua, wah kesempatan emas nih, sorak batinku dalam hati.
Dalam mobil aku ingin memulai pembicaraan dan berkenalan dengannya tapi entah mengapa bibirku terasa gugup, aku jadi serba salah karena selama di mobil pahanya yg putih bersih tersingkap sebagian karena bentuk belahan gaun satin itu dan posisi duduknya yg seakan2 sengaja membiarkan pahanya terbuka. Sesekali aku melirik ke arah pahanya dan tanpa terasa adikku perlahan mulai bangkit, ini membuatku jadi salah tingkah. Dia rupanya diam2 juga memperhatikan tingkah lakuku dan semakin menggoda diriku dengan gerakan kakinya yg membuat belahan gaunnya semakin lebar terbuka, membuat pahanya semakin kian terlihat olehku.
“Hayo, tadi liatin apa waktu di rumah?” ucapnya memecahkan keheningan. Aku yg mendapat pertanyaan itu sontan memerah, aku tersipu tapi pura2 tidak mengerti apa maksud pertanyaanya itu.
“Kamu nggak usah bohong deh ama mbak, mbak tau kok tadi kamu ngelirik ke arah mbak terus, emang ada yg aneh ya..?” pancingnya kepadaku.

“Emm, nggak kok mbak, eh gimana ya mbak, aduh aku jadi nggak enak kalau mau terus terang ama mbak, takut mbak marah nanti” jawabku kikuk karena aku takut dia marah bila dia tau aku bernafsu oleh tubuhnya yg indah itu.
Dengan tertawa kecil dia mendesakku untuk mengatakannya, akhirnya dengan sedikit malu2 aku berterus terang bahwa aku suka melihat gaun satin nya yang sangat mengkilap dan pahanya yg putih mulus itu. Selesai berkata begitu aku menjadi tambah gugup karena aku takut dia akan marah mendengar penjelasanku tadi. Tetapi dia hanya tertawa lalu tanpa kuduga sama sekali dia lalu berkata,
“Emang kamu belum pernah megang paha cewek, kalau kamu mau megang pahaku, pegang aja tapi nggak boleh ngelantur megangnya ya..” katanya sambil tersenyum padaku.
“Bener nih mbak, mbak nggak marah..” jawabku memastikan ucapannya.
Dia tidak menjawab tapi tangannya langsung bergerak meraih tanganku lalu meletakkan nya di pahanya. Aku yg mendapat perlakuan seperti itu sontan menjadi lebih berani, kubelai pahanya dan kurasakan kulit mulusnya yg hangat menyentuh telapak tanganku. Kubelai2 juga gaun satiny yang sangat licin dan lembut dan sesekali kuremas gemas gaun satin itu, lalu perlahan tanganku menelusup ke balik gaunnya merayap naik ke arah selangkangannya. Saat ujung jariku menyentuh kain penutup bagian paling sensitifnya, kudengar lenguhan tertahannya. Aku semakin bersemangat, perlahan kutelusupkan jariku ke pinggiran kain berendanya lalu mulai mulai memasuki celana dalamnya. Aku dapat merasakan bulu2 halus di sekitar vaginanya, tonjolan yg ada di dalam celana dalamnya kurasakan semakin keras mengacung. Aku menjadi semakin lupa diri, tapi saat jariku mulai menyentuh bibir vaginanya yg telah membasah, dia menahan tanganku lalu memberi isyarat keluar. Rupanya kami telah tiba di tujuan. Setelah merapikan gaun satin nya yg sedikit berantakan karena kenakalan tanganku tadi, kami beranjak keluar dari mobil lalu menuju ke toko kue langganan mama temanku dan mengambil kue pesanannya.

Dalam perjalanan pulang kembali ke rumah temanku aku ingin mengulang kembali usahaku tadi yg sempat terhenti, tetapi dengan halus dia menolakku dan mengatakan nanti saja lain hari dia akan mengajakku ke rumahnya guna menuntaskan hasrat kami yg sempat tertunda hari ini. Aku sangat senang mendengar ucapannya, lalu kucium pipinya dengan penuh gairah. Dia hanya tertawa kecil mendapat perlakuanku itu. Selama perjalanan kami hanya berbicara seadanya tapi tanganku sesekali mengelus paha mulusnya dan tangannya sempat beberapa kali meremas kejantananku seakan tak sabar ingin menikmatinya.
Namanya Santi, dia mengaku sering merasa kesepian karena suaminya jarang berada di rumah, suaminya adalah seorang pebisnis sukses yg mempunyai beberapa anak perusahaan sehingga dia lebih sering berada di luar rumah mengurus bisnisnya ketimbang istrinya yg seksi ini. Lalu kita saling bertukar nomer telepon dan dia berjanji akan menghubungiku nanti bila saatnya tepat.

Setelah kejadian itu aku selalu teringat akan dirinya dan berharap dia akan mengajakku main ke rumahnya lalu bercinta dengannya, aku tidak berani menghubunginya karena aku takut bila ada suaminya di rumahnya aku takut rencanaku bisa berantakan bila ketauan dengannya. Akhirnya Sinta menghubungiku, saat itu aku baru mandi pagi dan sedang bersiap akan keluar mencari pekerjaan karena saat itu aku masih pengangguran. Dia mengundangku untuk ke rumahnya, dia bilang anak2nya sedang sekolah dan pembantunya sedang pulang ke kampungnya kemarin menengok anaknya yg sakit. Saat ini dia sedang sendirian di rumah dan mengajakku memanfaatkan waktu yg ada bersama. Bukan main senangnya hatiku, dengan bergegas aku berpamitan pada orang tuaku, kukatakan aku akan pergi melamar kerja seperti biasanya.

Singkat cerita sampailah aku di alamat rumah yg diberikannya, dia tinggal di sebuah komplek perumahan elit. Kulirik sesaat jam tanganku, jam 9 kurang, berarti ada waktu beberapa jam sebelum putra2nya pulang dari sekolah, pikirku. Kupencet bel rumahnya, lalu tak lama kemudian dari rumah itu terdengar sebuah suara yg kukenal tapi sosoknya tidak keluar rumah, yg menyuruhku untuk langsung masuk dan mengunci kembali pagar depan rumahnya. Setelah mengunci pagar aku langsung bergegas masuk ke rumahnya. Saat aku telah berdiri di hadapannya barulah kusadari ternyata dia hanya memakai gaun tidur satin yang sangat merangsang aku. Warnanya pink dan ukurannya sangat pendek hingga sebagian pahanya dapat terlihat jelas olehku, dan yg paling membuatku bernafsu adalah ternyata dia tidak mengenakan apa2 lagi di balik gaunnya itu. Itulah sebabnya dia tadi tidak membukakan pagar rumahnya dan hanya berteriak menyuruhku masuk, rupanya dia telah merencanakan semua ini, batinku berkata.
Lalu tanpa dikomando kami bergerak saling rangkul dan bibirnya adalah sasaran pertamaku. Kami berciuman dengan sangat panas, lidah kami saling berbelit di dalam rongga mulut kami. Tangannya erat merangkul pinggangku, tangan kananku mengelus punggungnya dan tangan kiriku meremas bokongnya gemas. Sekitar lima menit-an kami bercumbu dengan posisi itu sampai dia melepaskan pagutannya pada bibirku lalu menyeretku menuju kamarnya yg terletak di tengah. Setelah menutup dan mengunci pintu kamar dengan nafas memburu aku dengan tidak sabar mulai membuka bajuku sendiri satu persatu sampai tak tersisa, akupun langsung membelai dan meraba gaun tidur satin itu  sambil kedua tubuh kita masing-masing masih berpelukan dan saling menempel di tubuh kami dengan kontol aku sedikit aku gesekan di gaun tidurnya yang sangat licin dan terasa sangat nikmat aku gesekan kontol aku itu.
“Wow gede banget kontolmu Lingga, mbak pengen banget ngerasain kontolmu ini..” katanya sambil meraih kontolku yang masih aku gesekan di gaun satin itu dan dengan cepat dikulumnya. Aku hanya mendesah lirih saat bibir dan lidahnya bermain di kejantananku, kadang aku meringis nikmat saat lidahnya dengan lincah menggelitik ujung kontolku, membuat kejantananku semakin keras menegang.


Kepalanya bergerak liar maju mundur kadang berputar di kejantananku, menimbulkan sensasi nikmat yg sukar kuungkapkan dengan kata2. Sekitar 15 menit dia mengulum kontolku, lalu dia berdiri dan mengulum bibirku, kemudian dia beranjak ke ranjang, duduk di tepian ranjang sambil membuka kakinya lebar2. Aku mengerti keinginannya lalu aku berjongkok di depannya, kupandangi sejenak vaginanya sambil jariku meraba klitorisnya yg kulihat telah berdiri mengacung.
“Ayo sayang, jangan diliatin aja dong..cepet jilatin punya mbak, aku udah nggak tahan nih..” rintihnya memohon padaku untuk memulai aksiku sambil tangannya meraih kepalaku lalu didekatkan ke arah vaginanya. Dengan gerakan cepat dan tiba2 aku langsung menerkam klitorisnya dengan kedua bibirku lalu menguncinya erat. Lenguhannya keras terdengar saat aku lakukan itu.
“Aah sayang..kamu nakal ya, kamu ja..eugh” ucapannya terputus saat lidahku dengan gerakan cepat menyapu klitorisnya, kadang kutekan kepalaku ke arah vaginanya dan kutempelkan lidahku pada vaginanya rapat, lalu dengan gerakan cepat kugerakkan kepalaku berputar dengan posisi lidahku masih erat menempel di klitorisnya. Lenguhan dan erangannya semakin keras tersengar memenuhi seluruh ruang, nafasku dan nafasnya sudah sama2 memburu. Vaginanya semakin basah, cairan dari dalam vaginanya bercampur dengan air ludahku membuat vaginanya berkilat tertimpa cahaya lampu.


“Udah sayang..masukkan kontolmu, aku udah nggak tahan, aku mau..ughh..” rintihnya sambil tangannya menarik tubuhku naik, berharap aku segera memasuki tubuhnya. Tapi aku sengaja bertahan, aku ingin dia merasakan orgasme pertamanya dari permainan lidah dan bibirku. Kugencarkan seranganku pada vaginanya sampai kurasakan tiba2 tubuhnya menegang kaku, kedua pahanya erat menjepit kepalaku dan tangannya kuat meremas sprei. Diiringi jerit nikmat tubuhnya lalu menyentak liar tak terkendali, pinggulnya terangkat sejenak lalu tubuhnya lunglai, kedua kakinya lemah terbujur ke lantai. Matanya rapat terpejam dan bibirnya setengah terbuka menggumamkan erangan lirih. Aah rupanya dia telah mendapat orgasme pertamanya, pikirku senang.
Aku bergerak berdiri lalu kuangkat seluruh tubuhnya yg telah lunglai ke atas pembaringan, kemudian aku berbaring disisinya. Kupandangi wajahnya yg penuh keringat, kuseka keringat yg menetes di wajahnya lalu kukecup dahinya lembut. Mendapat perlakuanku itu matanya terbuka lalu bibirnya tersenyum, sambil mencubitku gemas dia memelukku erat.
“Kamu nakal ya, kamu bikin mbak keluar bukan pake kontolmu gede itu tapi malah pake bibirmu yg memble itu..” cibirnya seraya mencubit gemas pipiku.
“Tapi rasanya sama enak kan mbak” sahutku sambil meremas lembut dadanya yang masing terhalang gaun tidurnya.
Dia mencubit pipiku lagi lalu berkata, “Ternyata kamu pinter juga ya, hayoo ketauan kamu sering begituan ama cewek yaa..” selidiknya sambil memasang muka masam.
“Aah nggak kok mbak, aku cuma sering nonton film BF, jadi aku tau gimana cara muasin cewek” balasku menangkis tudingannya.
“Udah nggak apa2 kok, mbak malah senang kamu udah pinter, kan mbak nggak perlu ngajarin kamu lagi kan, naah sekarang mbak mau ngerasain kontolmu itu sayang..” sahutnya sambil tangannya meremas kontolku yg masih tegang dengan gemas.
Mendengar ucapannya itu aku langsung mencium dadanya, kuciumi kedua payudaranya dengan lembut tapi puting susunya yang sudah sangat menonjol keluar dari gaun tidur satin nya itu sengaja aku tidak lumat, hanya aku sentuh dan gesek dengan bibirku sambil sesekali kugesekkan ujung hidungku pada puting susunya yg mulai mengeras. Dia hanya merintih geli saat kulakukan itu, lalu dengan gerakan cepat dan tiba2 aku menerkam puting susunya yg sebelah kiri dengan bibirku. Kugigit lembut putingnya dengan bibirku lalu kubuat gerakan memelintir puting susunya dari luar gaun tidurnya, tubuhnya tersentak sedikit saat kulakukan itu. Tangannya meremas rambutku lembut, mulutnya menggumamkan kata2 tidak jelas pertanda birahinya mulai beranjak naik lagi. Tanganku bergerak meremas dadanya yg sebelah kanan, lalu kupelintir puting susunya dengan dua jariku, perlahan kurasakan kedua puting susunya makin mengeras sambil kuraba gaun tidurnya yang sangat licin. Tangannya makin kuat meremas kontolku dan kurasakan sedikit sakit saat jarinya meremas kontolku dengan agak kuat, kugeser pantatku sedikit agar remasannya pada kontolku bisa sedikit berkurang.

Puas bermain di dadanya, kugeser tanganku perlahan menuruni tubuhnya, kuraba perutnya yg masih rata tanpa lemak walau sudah pernah melahirkan lalu semakin turun ke bawah ke arah vaginanya. Kakinya semakin dilebarkan saat jemariku sampai di daerah paling sensitif di tubuhnya. Jari telunjukku kuletakkan tepat di atas klitorisnya dan jari tengahku menyentuh permukaan bibir vaginanya yg telah mulai membasah lagi. Kugerakkan kedua jariku berirama dan kuhisap kuat2 puting susunya, perlakuanku itu membuatnya makin tidak mampu menahan diri. Tiba2 dia mendorong tubuhku lalu dengan cepat dia menaiki tubuhku.
“Kamu nakal..awas ya sekarang giliran kamu kubikin lemes..” ucapnya sambil memegang kontolku lalu diarahkannya ke arah vaginanya yg telah merekah basah. Setelah dirasa pas lalu dia menekan pinggulnya perlahan, erangan nikmat keluar dari mulut kami bersamaan saat kulit kelamin kami mulai bersentuhan, nikmat sekali. Karena vaginanya telah sangat basah maka dengan mudah seluruh kontolku dapat masuk ke dalam vaginanya, lalu pinggulnya mulai bergerak naik turun dengan cepat. Kuimbangi gerakan naik turunnya dengan arah berlawanan, jadi penetrasi yg terjadi semakin dalam dirasakannya. Kontolku terasa dijepit oleh vaginanya, aku tidak menyangka walaupun dia pernah melahirkan sampai 2 kali ternyata vaginanya masih sangat nikmat, mampu menjepit dan memberikan gesekan nikmat pada kontolku.
Suara berkecipak akibat kelamin kami yg beradu ditambah suara rintihan dan erangan nikmat dari mulut kami membuat suasana kamar menjadi semakin erotis. Kuremas kedua payudaranya yg masih terhalang gaun tidur satin nya itu bergelantungan di atas tubuhku, kupilin puting susunya kadang kutarik lembut hingga membuatnya makin tak mampu menahan diri. Beberapa menit kami melakukan ini, aku berusaha bertahan untuk tidak keluar terlebih dulu, karena aku ingin memberinya kepuasan ganda hari itu. Akhirnya puncak kenikmatan itu mulai dirasakannya, rintihan nikmatnya makin kuat terdengar.
“Uugh sayang, aku mau keluar lagi..eempf..” rintihnya, tangannya kuat mencengkeram dadaku dan kurasakan kukunya mencakar kulit dadaku. Dibarengi teriakan nikmatnya lalu tubuhnya menegang kaku sesaat, kedua matanya rapat terpejam dan mulutnya terbuka menggumamkan jerit kenikmatan. Mendengar rintihan nikmatnya membuatku tak mampu lagi menahan diri, aku juga mulai merasakan adanya aliran yg semakin kuat membuncah di kontolku seakan ingin meledak.


“Aah mbak..Santii..aku juga..aahh..” ucapku tersendat saat air maniku tak mampu lagi kubendung menyemprot kuat di dalam vaginanya. Mendapat semprotan air maniku yg kuat di dalam vaginanya membuat dirinya orgasme untuk ketigakalinya. Saat orgasmenya yg ketiga dia melumat bibirku dengan buas, teriakan nikmatnya tertahan di dalam mulutku bercampur dengan erangan nikmatku. Kami saling berpelukan erat menikmati sisa orgasme yg kami rasakan, kontolku masih tertancap kuat di dalam vaginanya. Bibirku dan bibirnya saling melumat, dengan mata terpejam kami menikmati sensasi nikmat ini.
Setelah rasa nikmat itu mulai mereda, tubuhnya bergulir lunglai ke sisiku. Kami memandangi langit2 kamar dengan sejuta rasa puas. Kulirik jam dinding yg tergantung di kamarnya, sudah jam 11 lewat, berarti tadi aku telah bercinta dengannya hampir tiga jam!
Benar2 pertarungan yg melelahkan, tapi aku sangat puas karena telah mampu memuaskannya berkali2. Dengan beringsut aku menghadap ke arah payudaranya, kukulum sejenak puting susunya sambil kulirik vaginanya yg basah, basah oleh campuran air maniku dan cairan vaginanya.
Dia merintih manja sambil tangannya mengusap lembut rambutku, bibirnya menyunggingkan senyum kepuasan. Lalu kukatakan padanya bahwa aku harus segera keluar dari rumahnya karena aku tidak mau anak2nya memergoki perbuatan yg barusan kami lakukan.
Dia melumat bibirku sesaat, lalu dia mengatakan sangat puas dengan permainanku dan ingin mengulanginya lagi lain hari. Tentu saja aku tidak akan menolak permintaan nikmat itu. Setelah pertemuan itu kami masih sempat beberapa kali melakukan lagi melakukannya, kadang di rumahnya dan lebih sering di hotel, dan untungnya sejauh ini keluarganya tidak mengetahui perbuatan kami tersebut. Kini kami sudah tidak pernah lagi bertemu karena dia telah pindah ke kota lain mengikuti suaminya.