widgets

Sabtu, 09 Juli 2011

Cerita seks antara aku dan Tante Ratna

Seks Antara Aku, dan Tante Ratna
8 Juli 2011

 Kali ini saya kedatangan Tante saya, Tante Ratna  adalah seorang janda yang telah ditinggal hampir setahun oleh suaminya karena kecelakaan dan umur Tante Ratna hampir 40 tahun walapun orang sudah menginjak kepala empat tapi badanya masih terawat kulitnya yang putih bersih, tinggi 167 cm dengan berat 50 kg sesuai dengan payudara yang saya perkirakan 34A, pasti membikin orang menoleh pada Tante aku termasuk aku sendiri.
Tante Ratna datang ke Lombok dalam rangka tugas perusahaan selama lima hari.
“Ndi, nanti anterin Tante ya” kata Tante Ratna sambil membereskan pakaian dalamnya.
“Kemana Tante?” jawab saya sekenanya, sambil jelalatan melihat BH merah punya Tante Ratna, sungguh pemandangan yang indah, BH-nya segini ukurannya apalagi isinya.. He.. He..
“Mbak mau ke mall sebentar beli pulsa nich!”
“Beres boss..”          

Kemudian saya dan Mbak Ratna ke mall, di dalam Mobil saya perhatikan Tante Ratna sungguh seksi dengan kemeja satin atasan berwarna putih dengan lengan pendek memperlihatkan payudaranya yang membusung dan rok mini diatas lutut berwarna hitam, hingga lekuk-lekuk celana dalamnya samar-samar tercetak serta wangi parfumnya yang segar. Sungguh membuat saya merangsang melihat kemeja satin yang sangat mengkilap itu rasanya saya kepingin memeluk dan merabanya dan sekalian ngentot aja. Tapi itu harapan saja coy…

61bNW81VBgL._SL1000_.jpg
“Ramai juga mallnya ya!”
“Iya.. Eh.. Mbak.. Sini” lalu saya menarik tangannya, sungguh halus dan lembut.
“Counter handphone di sana toh”
Karena ramai maka saya Tante Ratna mepet di depan saya hingga pantatnya yang terbungkus rok menempel di depan kontol saya. Wah ini kesempatan nich pikir saya dalam hati, saya tempelkan kontol saya yang sudah tegak kepantatnya Tante Ratna, untuk tadi saya pakai celana panjang kain. Sensasinya begitu nikmat, apalagi dimasukin nich. Asoy geboy mak. Selesai acara mepet-mepetan tadi karena udah sampai dan bla, bla, bla tanpa kejadian yang hot.
Di malam pertama, saya dan Tante Ratna ngobrol sampe malam, kira-kira jam 21.00.
“Ndi Tante tidur duluan ya”
“Iya Te.. Mimpi yang indah ya Mbak!”

Tante Ratna lalu pergi tidur dengan daster satin berwarna pink dengan bawahan seatas lutut yang kependekan itu. Satu setengah jam kemudian saya menyusul ke kamar untuk pergi tidur juga dan wow.. Tante Ratna tidur posisi miring ditempat tidur aku, tapi yang membuat kontol saya tegak adalah daster satin nya itu yang menyingkapkan paha kanannya yang putih bersih serta sedikit memperlihatkan CD-nya yang berwarna putih itu.. Mmh sungguh pemandangan yang indah pembaca.
fantasi1659.jpg
Saya dengan perlahan membuka pakaian dan celana pendek, dan CD sekalian karena kalau tidur kebiasaan saya telanjang dan hanya selimut saja yang menutupi badan saya, ini baru pertama kali saya tidur dengan Tante Ratna tapi Tante Ratna sudah mengerti kalau saya tidur tidak mengenakan baju dan celana. Saya tidur dengan posisi membelakangi Tante Ratna dan dengan perlahan saya tempelkan kontol saya ke pantat Tante Ratna dan pas dibawah daster satin nya terasa serr.. dan Rasanya ujung kepala kontol saya seperti diraba dengan kain satin yang sangat lembut dan licin membuat saya menjadi sangat terangsang. Mmh enak sekali, sambil tangan kanan saya linkarkan ke perutnya. Tidak ada reaksi sama sekali tapi tiba-tiba saja tangannya memegang tangan saya sambil bergumam..
“Mm..”
Saya sampai kaget, tapi cuma sesaat dan kaki kanan saya masukkan di antara kaki Tante Ratna. Beberapa saat dalam kondisi tersebu, perlahan saya lanjutkan dengan tangan kanan saya yang tadinya di perut sekarang merayap perlahan membelai daster Tante Ratna keatas menuju buah dadanya dan ternyata Tante Ratna tidur tidak memakai BH. Payudaranya akhirnya tersentuh juga dan saya usap dengan perlahan sekali karena takut Tante Ratna bangun. Khan malu sekali jadinya, tapi sudah kadung nafsu tidak bias dibendung, saya terusin aja, paling dimarahin atau diomelin sama Tante Ratna. Kontol tetap kugesek-gesekkan didaster satin nya dibagian belahan pantatnya hingga cairan bening dari ujung kontol saya mengeluarkan cairan bening sehingga membasahi sedikit daster satin itu seiring intensitas kontol saya yang tetap mengesekan didaster satin nya, tangan saya pun  tidak diam begitu saja saya mulai mengusap dan meremas-remas. Lagi asyik-asyiknya melakukan kegiatan mepet-mepetan, tiba-tiba Tante Ratna tersadar juga.
“Oh.. Siapa ini..” ujarnya sambil mengibaskan tangan saya.
“Sst.. Andi.. Tante..” guman saya, antara takut dan bingung.
“Maaf.. Tante.. Andi.. Khilaf” kata saya akan beranjak keluar.
“Tunggu Ndi” tahan Tante Ratna.
“Sebetulnya Tante nggak marah kok, cuma kaget aja, tak kirain siapa”
“Sekali lagi maaf Tante, tapi jangan laporan ibu ya”
“Kamu pingin ya bercinta sama Tante”
“Iya Te…Andi kepingin sekali bisa bercinta sama Tante.

Sambil saya berbisik sama Tante.
“Te…Andi sangat terangsang bila Tante memakai daster ini”
“Emang kenap Ndi.
“Karena kalau Andi melihat wanita memakai satin Andi sangat terangsang”
“Kamu suka ya”
“Iya Te…bukan suka lagi tapi membikin andi menjadi bernafsu Te…”
“Sekarang Kamu kunci kamar ini dan temenin Tante tidur malam ini, gimana?”
Wah bukan main senangnya saya dan cepat-cepat saya kunci pintu dan kembalinya saya setelah menguci pintu ternyata Tante Ratna sudah membuka CD putihnya hanya daster satin nya saja yang masih melekat ditubuhnya.
“Lho, kok bengong sini bobo”
“I.. Ya..Tante”
Antara kagum dan nafsu jadi satu dech, melihat pemandangan yang bagus ini. Dan Tante Ratna mengegam kontol saya yang sudah dari tadi menegang.
“Wah.. Kontolmu bengkok ya” puji Tante Ratna sambil menindih tubuh saya dibawah4103138217_b063f5ac51_o.jpg.
Lalu kami pun berciuman dengan lembut dan makin lama ciuman itu berubah menjadi saling jilat. Tangan saya bergerilya meremas-remas kedua payudaranya yang masih terhalang daster satin dan Tante Ratnapun meremas dan menarik-narik kontol saya.
“Ndi.. Emut.. Su.. Su Tante.. Ya” tersengal-sengal Tante Ratna mengarahkan kepala saya pada payudaranya.
Putting payudaranya yang sangat menonjol itu dari luar daster satin nya saya emut, jilat dan gigit dengan perlahan sampai Tante Ratna merintih-rintih, sementara tangan kanan saya pun ikut masuk mencari vaginanya dan mengusap-usap vagina Tante Ratna yang mulai basah.
“Terr.. Us.. Ndi.. Yang.. Baw.. Ah”
Saya teruskan, tampaklah vagina yang ditumbuhi bulu-bulu halus muncul, saya jilat dan sedot, sehingga cairan putih semakin banyak, slrup.. Slrup.. Slrup begitu bunyinya saya hisap sampai kepala saya terjepit kaki Tante Ratna yang udah mulai orgasme pertama.
“Ndi.. Ganti.. Po.. Sisi ya?” tanya Tante tersengal-sengal sambil mengarahkan mulutnya ke kontol saya hingga posisi kami bergaya 69.
Tante Ratna betul-betul mahir mengulum dan menghisap sampai-sampai kontol saya gerakkan perlahan ke atas ke bawah seiring kulumannya dan saya pun tak kalah gesit menjilat dan menghisap cairan putih yang semakin banyak dari Tante Ratna.
“Gan.. Tian.. Tante di atas”
Lalu kami pun berubah posisi dengan saya di bawah dan Tante Ratna di atas, sambil sedikit berjongkok Tante Ratna membimbing kontol saya masuk vaginanya dan bless.. Cleep.. Cleep.. Cleep.. Begitu bunyinya akibat goyangan pantatnya yang semok dan sodokan kontol saya sampai-sampai buah zakar saya mepet dengan vaginanya.
boyslovematures_g5111_028.jpg
“Sst.. Terr.. Ss.. Pegang.. Su.. Su.. Tante.. Ndi.. Sst”
“I.. Ya.. Tante.. Mmh..”
“Nnach.. Gitu.. Rem.. As.. Yaa..” Rintih Tante Ratna karena kedua payudaranya saya remas dan kedua putingnya saya pelintir-pelintir.
Keringat Tante Ratna sudah mulai menetes bersamaan dengan keringat saya, sudah 15 menit kami melakukan sodokan dan goyangan yang hebat sampai ranjang itu berderit-derit menahan goyangan kami yang begitu liar seperti pengantin baru.
“Tan.. Andi.. Mau.. Kel.. Uar.. Nich”
“Ben.. Tar.. Ndi.. Sst.. Sst.. Samaan.. Kelua.. Rrnya ya” perintah Tante pada saya yang sudah mau bobol saja rasanya dan kami pun mempercepat sodokan dan goyangan.. Cleep.. Cleep.. Cleep.. Dan akhirnya..
“Sst.. Ce.. Pat.. Ndi.. Aakh..” Tante Ratna memeluk saya sambil menggoyang-goyang pantatnya semakin cepat, jeritaannya bersamaan dengan semprotan saya dan Tante, croot, croot muncratlah air mani itu dalam vagina Tante.
Tante Ratna memeluk saya lemas dan kami pun berpelukan dalam keadaan Tante masih menggenakan daster satin nya yang agak kusut dan disertai nodo-noda yang melekat didaster satin hasil pergulatan kami berdua dan ranjang tempat tidurku semuanya banyak bercak bekas keringat dan sperma saya dan Tante Ratna bergumul sampai 3 kali malam itu.

Keesokan paginya..
“Pagi Tante..” salam saya pada Tante Ratna yang sedang menyiapkan sarapan pagi.
“Pagi” jawab Tante Ratna.
“Semalam Tante benar-benar puas Andi.
“I ya Te…Andi juga makasih ya Tante sayang.

Hari ini Andi jadi sayang sekaii sama Tante.
“Ooh ya, nanti anterin Tante jalan-jalan ke pantai sengigi ya ndi”
“Beres Tante ku sayang, pokoknya puas dech”
Kemudian Tante Ratna pergi meeting dulu ya nanti. Sore itu jam 15.10  anter Tante jalan-jalan memakai mobil ke Senggigi.
Sore itu sebelum kami berdua pergi jalan-jalan Tante Ratna memakai kemeja satin berwarna merah dipadukan celana pendek selutut dengan bahan dan warna yang sama membuat sore itu Tante Ratna benar-benar cantik membuat saya melihatnya terpesona apalagi mata laki-laki akan menuju ke arahnya dan kami berdua begegas untuk pergi kepantai senggigi sesampai dipantai Mobil kuparkir di tempat yang agak sepi dan jam sudah menunjukkan jam 18.20 malam sambil saya arahkan mobil kepantai.
5414796627_fc763c104d_z.jpg
Didalam mobil saya danTante saling bercengkraman dan bersendang gurau sesekali menciumnya dan memandangnya dan tak lama suasana menjadi hening karena pandangan saya sekarang benar-benar menuju ke Tante Ratna.
 “Lho.. Kok..diam kenapa Andi jawab dong emang ada yang salah ya sama Tante.
“Ngak apa-apa tapi saya mau bilang sesuatu sama Tante?”
“Apa…Ndi bilang aja nanti Tante jawab.
“Jujur Andi suka dan cinta sama Tante dan apa Tante sebaliknya.
“Tante juga sayang dan cinta sama Andi walaupun Andi keponakan Tante tapiTante tetap sayang.
“Makasih Tente sayang.

Hari semakin malam semakin sepi hanya suara deburan ombak pantai yang menggulung terdengar disusana kita berdua,
“Kenapa bengong lagi…Ndi.
“Engak apa-apa Cuma Andi  melihat Tante dengan busana itu Andi sangat terpesona.
“kamu suka ya dengan kemeja dan celana yang Tante pakai.
“I ya Te…Andi suka sekali.
“Pingin ya …”

Sambil berbisik ketelinga saya Tante berkata secara perlahan “Tante tidak memakai Bra dan Cd sayang didalamnya” sambil lidah Tante Ratna menjilat telinga saya.
“Mmh.. Tante benar-benar Andi menjadi terangsang mendengarnya.. ..” Sambil kedua bibir kami saling melumat.
Tangan saya mulai meremas payudara sebelah kanan yang masih terbungkus kemeja satin merah. Beberapa menit kami berciuman dan kemudian saya arahkan ke leher untuk membuat cupang merah. Tangan saya sudah memainkan putting susunya dari luar kemeja satin sambil memelintir putingnya.
“Ssh.. Mmh.. Aah..” rintih Tante Ratna sambil tangannya masuk ke dalam celana jins saya dan meremas-remas kontol saya yang sudah tegak dari tadi.
Saya buka celana jins saya dan membiarkan Tante Ratna dengan leluasa meremas-remas kontol saya. tanpa menunggu lagi saya lahap dan jilat sampai Mbak Susi merintih-rintih keenakan.
“Terr.. Us.. Ndi.. Pin.. Dah sebelah lagi”
Beberapa menit kami saling meremas dan menjilat sehingga kemeja satin itu basah oleh jilatan lidah saya, kemudia kami berdua pindah ke jok belakang mobil saya kemudian melepas setengah celana jins dan mengeser sedikit celana pendek Tante Ratna, wah betul-betul vagina yang sempurna, tanpa pikir panjang saya cium dan jilat vaginanya yang sudah basah oleh cairan kental putih itu, sambil menjilat saya masukkan jari tangan agar Tante Ratna bertambah merintih tidak karuan.
“Sst.. Ce.. Pat.. Ndi.. Masukin.. Mbak udah nggak tahan nich”
“Ben.. Tar.. Mbak..” kata saya sambil membuka celana saya seluruhnya dan berganti posisi dengan tubuh saya dibawah dan tante ratna diatas sambil sama-sama menghadap kedepan arah mobil, kemudian dengan dituntun tangan Tante Ratna megarahkan kontol saya dari pinggir celana pendeknya akhirnya bles.. Mmh masuk semua dech kontol saya yang katanya bengkok itu.

“Terr.. Us.. Dor.. Ong.. Teruss.. Sst”
“Cep.. Epet.. Ya.. Gitu.. Ahh..” Celoteh dan rintihan Mbak Susi akibat sodokan demi sodokan yang masukkan dalam-dalam, mmh nikmat rasanya dan akhirnya kami sama-sama nggak kuat, sambil berpelukan kedua tangan saya meremas kedua buah dadanya sambil mencium dan menjilati kemeja satin dari belakang badanya dengan sangat erat.. dan pantat Tante Ratna digoyangkan memutar membuat kontol saya terjepit lebih dalam  dan akhirnya Crot.. Crot.. Keluarlah lahar putih itu bersamaan didalam vagina Tante Ratna hingga 5 menit kami sama-sama menikmati sisa-sisa kepuasan.
kontol saya yang masih terbenam didalam vagina Tante Ratna dijabutnya dari lobang vaginanya diiringin sisa sperma yang keluar dari lobang vagina Tante Ratna dengan cepat saya segera megambil tissue dimobil untuk membersihkan sisa sperma yang melekat dicelana Tante dan kontol saya.

Kontol saya yang masih tegak ditindihnya dengan pantat Tante Ratna pas ditengah-tengah Celana satin nya ambil mengeseknya maju mundur.

“Terima kasih ya sayang”
“Sama-sama ndi, Entar sampi rumah kita lanjut lagi ya sayang” jawab Tante Ratna tersenyum puas.
Dan kami pun pulang, sesampai dirumah kami berdua disambut Ibuku tanpa curiga sekalipun.  Tante Ratna segera masuk kekamar untuk mengganti celananya karena takut terlihat bekas sperma yang telah menggering.
“Gimana Ratna”
“Puas Jalan-jalanya sama si Andi” kata ibu saya.
“Puas bude”
“Rat, tidur duluan yak arena besok harus kerja lagi”
“Iya”
“Ndi terima kasih ya udah nganterin Tante Ratna”
“Biasa aja kok Tante, yang penting puas khan?” jawab saya mengedipkan mata pada Tante.
“Ndi, Tante tidur di kamarmu ya entar kamu nyusul ya sayang”

Semenjak kejadian itu hampir tiap hari kami melakukanya hubungan badan baik dirumah maupun diliuar rumah dan ahkirnya Tante Ratna pamit untuk balik kejakarta karena urusan kerja selama lima hari dilombok sudah selesai
Saya pun setelah lulus kuliah dilombok langsung kerja dijakarta dan hidup bareng bersama Tante Ratna serumah tanpa ada curiga dari keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar