widgets

Jumat, 25 November 2011

CERITA SEKS


KENIKMATAN TANTE SANTI

Setelah selesai mandi Tante Santi keluar dari kamar mandi. Dia hanya memakai pakaian daster terusan dengan dua buah tali yang menahan daster itu berwarna merah muda yang berbahan satin yang sangat halus dan mengkilap di dalam dasternya Tante santi tidak memakai Bra dan Cd karena tampak telihat kedua buah putting susunya yang menonjol dan belahan pantatnya tanpa ada bayangan segi tiga, dan dia berjalan ke dapur dimana aku masih duduk disana dan berhenti di depan ku dengan mengambil jarak antara aku dan dia. Dan dia memutar badannya membelakangi aku.

Tante : “Roy, rayulah diriku...!!” Tiba2 dia mengatakan itu kepadaku.

Roy : “Tadi ngomong apa Te?”

Tante : “Rayulah...Tante mu ini sayang kuuwww..!!” Sambil tetap memunggungi dan menunging sedikit ke arahku.

Aku langsung berdiri dari kursiku dan berjalan perlahan mendekatinya. Dia tidak mengatakan sepatah kata lagi, hanya berdiri menunggu ku menghampiri dirinya. Setelah aku tepat berada di belakang Tante ku, aku lingkarkan kedua tanganku di perutnya dan dengan perlahan mendekapkan punggungnya pada dadaku, pantatnya yang sangat sintal terdekap sangat rapat ke bagian bawah penisku, dan dengan perlahan aku mulai menciumi belakang leher Tanteku dan dengan sedikit menjilat kulitnya dengan lidahku. Secara perlahan aku mulai membelai halus payudaranya dan menarik kedua putting susunya yang menonjol.
Penisku mulai menegang dan berdiri dengan tegak dan keras menekan erat kearah pantat Tanteku dari dalam celanaku. Lalu secara perlahan pula kuturunkan salah satu tangan ku dan mulai meraba daster satin nya yang sangat licin turun kebawah hingga kebagian vaginanya mulai menelusuri bulu2 halus yang berada diatas garis vaginanya yang terawat dan kugesekan belahan vagina itu yang masih terhalang dasternya.
Akhirnya Tante Santi mulai sedikit menungging pantatnya kearah penisku yang masih terhalang celana pendeku dan Aku mulai merasakan tangan Tante-ku mulai bergerilya menelusuri penisku dari luar celanaku, tangannya meraba penisku serta meraih buah zakarku secara lembut dan sangat menggairahkan, bibir kami tetap berpautan satu sama lain dengan saling melumat, lidah kami seperti terkunci di dalam permainan gairah yang sangat panas tetap dengan posisi Tante masih membelakangi ku. Kurasakan jemeri Tanteku mencari tali celana kolorku mulai menarik  dan membukanya, lalu aku dapat merasakan tangannya sudah menggenggam batang penisku yang semakin keras dan berdiri dengan tegaknya dan perlahan mulai mengocok penisku aku bisa merasakan buah zakarku kadang dicengkramnya dengan jemarinya sambil dia mencakar halus lalu dia mulai mengocok kembali panisku.
Aku merasakan sebuah kenikmatan yang sangat indah, sebuah nafsu birahi yang telah membakar emosiku membawaku terbang ke surge kenikmatan seks. Akhirnya penisku diarahkan kebelahan pantatnya dan diselipkan ditengah-tengahnya yang masih terhalang daster satin berwarna pink itu begitu aku tekan sedikit penisku terasa masuk terjepit di belahan pantatnya di ikuti daster satin nya ikut terselip di penisku ohhh terasa sangat nikmat rasanya gesekan kain satin yang sangat licin masuk ke belahan pantat Tante santi.
Tante Santi memainkan pantatnya dengan irama memutar dan sedikit menungging penisku terasa dijepitnya lebih masuk hingga mengenai bibir vaginanya, Aku mulai sangat bernafsu melihat liarnya Tante santi mengoyangkan penisku dengan cepat aku peluk tubuk Tante lebih erat  dan kedua tanganku memainkan kedua buah dadanya dan meremasnya aku tekan lebih dalam penisku kearah belahan pantanya dan aku gesekan maju mundur seirama dengan putaran pantatnya aku sudah tidak bisa lagi menahan jepitan dan gesekan kain satin itu, , seakan membuat ku akan segera mengeluarkan cairan kenikmatan dari ujung penisku.

Roy : “Aaaakkhhh...oowww,,,ssshhhh....Tanteeeee...Ya, ampun...TUhaann...aku keluar...aakhhhhhhh”. Aku menarik bibirku dari pergumulan ciuman kami, sambil berkata demikian.

Aku sudah tidak kuat untuk menahan orgasme ku, akhirnya kusemprotkan air maniku semuanya keluar  ka arah belahan pantatnya dan daster satin nya, cairan spermaku yang sangat putih pekat dan kental melekat di daster Tanteku yang berwarna merah muda berbahan satin itu, ....dan penisku masih terasa ngilu..tetapi aku menikmatinya, sampai tetes terakhir dari sperma aku keluar
Roy : “Oohh...Tee...aku sayang bgt sama tante”.

Tante : “Roy juga sayang sama kamu ”. Serunya secara berbisik, sambil menuntunku ke kamar mandi.

Tante : “Ayo..kita mandi bareng, sambil aku dan Tante membersihkan Tubuhku dan tante!!
Setelah selesai mandi aku menyuruh Tante kembali mengenakan daster satin nya itu walaupun daster berkain satin berwarna merah muda telah ternoda oleh bekas spermaku yang melekat dikain satin, karena aku sangat bergairah bila Tante memakainya.

Tante : “Roy…..kayanya kamu, harus menginap deh malam ini...sayang...hehe”. Dalam situasi seperti ini Tante ku rasanya pingin mengahabiskan waktu dengan aku karena Tanteku sudah lama menjada jadinya butuh seorang laki-laki yang menemaninya.

Kami berjalan bergandengan menuju kamar tidur Tante santi, sesampainya dikamar tante langsung membuka bedcover tempat tidurnya, wow begitu bedcover tempat tidurnya dibuka aku mulai sedikit bernafsu melihat ranjangTante santi karena semua ranjang itu tetutup dengan sperai berkain satin berwarna pink sama seperti daster yang dikenakan tante dengan sedikit corak bergambar bunga mawar dan pinggir sperainya berendra.
Lalu dia menyalakan lampu kecil dan mematikan lampu utama yang menerangi kamar tidurnya dan mulai terasa hawa nafsu kembali menyerang birahi ku atas keremang remangan kamar tidurnya.

Tante : “Apalagi sayang...jangan bengong..?”

Roy : “aku akan memberikan kejutan buat Tante malam ini”.

Tante : “Okelah..klo begitu”. Sambil menjawab pertanyaanku, kami berdua beranjak naik ke tempat tidur.

Tanteku tidur terlentang pasrah menyerahkan sepenuhnya dirinya tubuhnya kepada diriku, aku kangkangi dia tubuhnya berada diantara kedua kakiku dimana tubuh ku berada diatasnya dan bibirku mulai menciumi lehernya sambil memberikan sedikit jilatan2 penuh nafsu..sampai jilatanku naik sebatas dagunya, dan mulai dengan perlahan lahan tanganku menelusuri daster yang licin itu dengan jemariku memijat mijat halus putting susu tanteku....dan kuturunkan jilatanku dengan hanya melewati putting susunya...yang masih terhalang kain satin dasternya, aku mulai mendengar rintihan2 halus dan suara desahan kenikmatan yang keluar dari mulut Tanteku, lalu jilatan dan cumbuan itu kulanjutkan kerah perut Tanteku, dan dengan perlahan seiring dengan jilatan lidahku di perutnya kucumpu juga pusarnya..dan tidak lupa sedikit kujilat pusarnya dengan lidahku....dan rintihannya pun terdengar semakin parau, serta berbisik kepadaku bahwa dia sangat menikmati nya.
Secara perlahan kumasukan satu jariku kedalam vaginanya yang sudah sangat basah, dengan tetap lidahku bergerilya di perut dan disekitar pusarnya tampak daster berkain satin itu mulai basah oleh jilatan mulutku, sambil aku masukan jariku kedalam vaginya diringi dengan eksplorsiku di dalam celah kenikmatan yang tetap sempit dan terawat itu. Tanteku sedikit mengangkat pinggulnya agar agak menekan jariku supaya cepat masuk semakin dalam ke vaginanya, dan ketika kurasan jariku mulai menyeruak masuk, maka megalirlah cairan kenikmatan dari liang sanggama, liang surgawi impian para lelaki itu...begitu bening lengket dan agak pekat, dan Tanteku makin meracau keenakan dalam menikmati oragasme awalnya.

Tante : “Oooohhh...Royyy...sayaaaanggkuwwww....Ooh Tuhan...!!! Sayang aku keluar nniihhhhhsssshhhh aakkkhhhhhh....”

Oragasme awal yang dia rasakan membuat tubuhnya agak sedikit mengejang menahan kenikmatan yang kuberikan. Melihat situasi ini, aku langsung beranjak dan mendekatkan mulutku pada vaginanya dan mulai menghisap semua cairan kewanitaan yang dia keluarkan dengan derasnya yang mengalir dari dalam vaginnya membasahi klitroisnya, sambil ku hisap sambil kujilatkan lidahku mengelilingi klitrorisnya yang sudah membengkak seperti kacang, kuhisap vaginanya sambil terkadang kulihat kearah wajah dan tubuhnya, tubuh cantik yang tergolek pasrah menggeliat nikmat di atas tempat tidur tanganya mengacak acak seprai berkain satin dan mencakan kasur, melihat keadaannya seperti itu malah membuatku semakin bernafsu untuk mengerjai Tanteku, kuhisap lebih kuat lagi vaginanya lidaku kutusuk kedalam vaginanya beserta jariku yang tetap keluar masuk di vaginanya, kunaik turunkan lidahku di klitorisnya, paha Tanteku makin terbuka dengan lebar dan sangat memudahkan diriku untuk menggapai perbatasan antara liang vaginannya dengan lubang anusnya, kujilat semakin kebawah sampai sedikit terkena lubang anusnya...yang merekah kembang kempis seperti bunga mawar, Tanteku semakin tersika dengan kenikmatan surgawi yang kuberikan. Dia benar2 berada dalam oragsme.

Tante : “Ooh sayang...udah...plis...stop stop...Tante gak tahan lagi....oragasme ini gak berenti2 tau....plis sayang..plis....” Mendengar Tante-ku mengemis seperti itu, aku melepas kan hisapanku dan bergerak pindah dan berbaring disebelahnya.

Tante : “Aahhh...itu tadi enak bgt lho sayang..., tapi Tante mau supaya kamu juga menyetubuhi Tante..., Tante juga tau koq klo kamu sebenernya udah pengen banget dari dulu kan..untuk menyetubuhi Tante mu ini..??” Dia berbisik mesra kepadaku.

Tante : “Dan Tante juga sebenernya sadar bahwa selama ini Tante sudah menjadi penggoda, yang memang sangat sering menggoda keponakan sendiri....Hahahaha...”Tanteku, mengakui perbuatannya selama ini sambil tertawa.

Roy : “Tee..seingat aku pernah sewaktu malam aku juga pernah bermimpi tentang malam ini, kejadian yang sekarang kita saat ini lakukan bersama”.

Tante : “Ayo...donk sayang...masukan dan benamkan penismu sedalam dalamnya kedalam vagina Tante...Oohhhh...setubuhilah..Tantemu yang sangat kamu sayangi ini...jujur ya sebenearnya Tante sangat ingin bersetubuh denganmu sudah sejak lama...Tante sangat ingin merasakan penismu...sayang...!!!” Dia berkata jujur sekali lagi, dalam keadaan terlentang dan membuka pahanya lebar2.

Mendengar perkataannya aku mulai bergerak dan merangkak untuk bertindak sesuai permohonannya kepadaku, aku merangkak diantara sepasang paha yang terdapat sebuah liang kenikmatan surga yang sudah sangat basah dan sangat lembab...dan aku berbaring diatas tubuh tanteku dan aku langusng menyambar bibir dan lidah kami saling bersambutan dan berpautan satu sama lain, dan aku dapat merasakan jemari tanteku yang mulai meraih batang penisku yang keras menegang untuk menuntun memasuki liang persangamaan sebuah liang yang dapat memberikan kenikmatan birahi yang sempurna, pelahan kepala penisku mulai menyentuh bibir Vaginanya, terasa sangat basah dan licin pada bibir vaginanya, burung yang selama ini pergi diluar rumah akhirnya masuk kedalam sarangnya sendiri, kepala penisku mulai menyeruak masuk kedalam Vagina tanteku dan kubantu dengan tekanan sekali dorong oleh pinggulku, secara perlahan penisku masuk semakin dalam kedalam Vagina tante ku.

Benar2 kami nikmati malam yang manis semanis mengecap madu yang menetes, kami lakukan lagi dan lagi pada malam itu secara perlahan tidak terburu buru. Penetrasi yang kulakukan terhadap tanteku sangatlah lembut penuh dengan kasih sayang yang di bumbui oleh hawa nafsu dosa sebuah hal yang sangat tabu...tapi terasa sangat indah dan cantik, dilumuri dengan kenikmatan sensasi persetubuhan saudara yang menciptakan sensasi yang sulit diungkapkan oleh kata2, penisku secara pelan dan perlahan keluar masuk di Vagina tanteku sendiri, terasa sangat hangat lembab dan basah, merasakan sepenuhnya kasih sayang, seperti benar2 merasakan bahwa diriku berada di dalam dirinya.

Tante : “...Ooohhh sayang....rasanya enakkkk baget...ssshhh...., dan kamu jangan lupa..kita harus menjaga rahasia ini, persetubuhan saudara ini..hanya diantara kita saja...!!”

Roy : “Ya Tantee....aku tau”. Balas ku.

Tanteku mulai mengikuti irama gerakan pinggulku dengan membuat penetrasi keatas dan aku ke bawah, dia mulai mengangkat pinggulnya dan menaikan tempo penetrasinya kepadaku. Pahanya mulai terbuka dengan lebar dan dia mengangkat kakinya tinggi2 dan kakinya mengelilingi merangkul pinggangku dan menguncinya...sebagai topangan seakan akan dia tidak mau aku mencabut penisku dari vaginanya.

Tante : “oh sayang....ssseperttinya....Tante sebentar lagi nih...sshhhhggrrrrr....”.
Aku hanya diam dan sedikit juga mempercepat tempo gerakanku, kutatap wajahnya yang cantik dan manis, kutatap dalam kearah matanya begitupula Tanteku..menatap tajam dalam kedalam mataku. Aku bisa melihat cinta yang tertuang sepenuhnya dari dalam jiwanya hanya untuku seorang. Dengan tempo yang kupercepat dan hentakan yang kadang ku lakukan ke Vaginanya, sambil kugesekan klitorisnya dengan batang penisku sesekali, lengan Tanteku merangkul dan mengunci di leherku Tanteku agak sedikit terangkat dari tempat tidur, dan aku menahan punggunya dengan lenganku...kami tidak mau terlepas satu sama lain, aku katakan kepada Tanteku bahwa aku juga sudah mau keluar, sambil kusarankan kepada Tanteku agar kita bisa meraih puncak kenikmatan ini secara bersamaan.

Tante : “Ooohh sayang....aku mulaiiii nih...aaaakhhhhh...” Dia mulai berbisik mendesah, menahan nikmatnya orgasme yang sudah mulai merongrongnya.
Roy : “Aaaaku...juga nih Teeeee...” balasku.

Dan akhirnya kenikmatan surga yang selama ini kami impi-impikan terwujud...suatu sensasi kenikmatan hubungan saudara yang rasanya berbeda dengan yang lain....terasa nikmat karena dibalut oleh dosa nafsu birahi.

Tante : “Oooohhh Tuhhaannnn...Aaakkkhhhh..yesss.....fuck meeee Royyy...., aku keluar sayanggg.....yeahhhhhh...ssshhhhh”.

Tanteku akhirnya melepaskan cairan kewanitaannya dan berteriak sangat puas menikmati orgasme yang tiada tara nikmatnya, kurasakan Vaginanya seperti mengejang tubuhnya mengejang seperti terkena setruman ribuan volt, dan Pinggunya terangkat 10 derajat dari tempat tidur...sampai benar aku bisa merasakan akhir dari vaginanya yaitu didinding rahimnya....dan pada saat itu pula akhirnya aku juga merasakan suatu kenikmatan dari sebuah keintiman yang aku khayalkan selama ini, air maniku, sperma ku yang sangat pekat putih tersembur kedalam Vaginanya, kedalam rahim Tanteku sendiri dan spermaku keluar lagi bersamaan dengan cairan kewanitaan tante melalui celah antara bibir vagina dan batang penisku mengalir terus ke belahan pantat Tanteku membasahi buah zakarku dan lubang anus tanteku .

Roy : “Ya Tuhan, Teee...aku meniduri,menyetubuhi tante ku sendiri”. Aku menyadari akan dosa yang telah ku perbuat, yang telah kami perbuat...tapi dosa itu terasa sangat indah dan sangt nikmat.

Kami telah bersetubuh, dalam sebuah gairah yang penuh dengan sensasai kenikmatan yang abadi, sebuah, percintaan saudara. Setelah kukatakan hal yang membuatku merasa bersalah itu, tanteku menarik turun kepalaku mendekatkan wajanya kepada wajahku dan kami saling bercumbu lidah kami berpautan satu sama lain ciuman kepuasan yang sangat buas...liur kami mengalir keleher dan muka kami..akibat cumbuan2 buas yang kami lakukan. Aku tetap membenamkan dalam2 penisku di dalam Vagina tanteku, begitu pula tanteku yang belum melepaskan kucian kakinya di pinggangku.

Tante : “Roy..aku sayang baget sama kamu sayang....Tante sayang banget sama kamu..”. Bisikan dari perkataannya itu..terdengar sangat mendesah ditelingaku, juga terdenga nafasnya yang masih memburu dan detak jantungnya yang cepat, sisa2 dari kepuasan permainan terlarang yang baru saja selesai kami lakukan.

Roy : “Aku sayang sama Tante, aku ingin seperti ini terus sama Tante...selamanya!!”. Kukatakan dengan mempererat pelukanku terhadapnya.

Tante : “Pasti sayang, gak aka nada yang pisahin kita..” dia meyakinkan diriku, sambil sekali lagi mengecup bibirku.
Setelah percakapan pacsa bercinta dan persetubuhan itu, kami beruda tertidur sangat pulas karena puas atas kenikmatan yang telah terjadi dianatara kami. Kami tertidur bersama dengan berpelukan dan masih tetap terselimuti oleh nafsu dan gairah bercinta, persetubuhan sedara antara aku dan tanteku.

Sekarang umurku sudah hampir 25 tahun...Mungkin kalian bisa tebak..apa yang selama ini lakukan setelah kejadian malam itu.

TAMAT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar